Ada sejumlah Tips Memilih Manajer Investasi Reksadana. Hal ini bisa anda terapkan sebelum menjadi investor di Reksadana.
Bagi orang awam, investasi dibutuhkan untuk bisa menjaga nilai harta agar tidak tergerus inflasi dan juga bisa memenuhi beragam tujuan finansial di masa akan datang.
Reksa dana menjadi salah satu intrumen investasi yang dinilai aman serta membuat investor bingung.
Sebab anda tidak perlu repot dalam memilih jenis investasi untuk menanam modal. Melainkan bisa menyerahkan semua keputusan pada manaje investasi.
Tips Memilih Manajer Investasi Reksadana
Apa itu manajer investasi? Manajer investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah yang bergabung.
Terkecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, serta bank yang melakukan sendiri kegiatan usaha berdasar pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Pihak yang bisa melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi ialah perusahaan efek yang sudah mendapat izin usaha sebagai manajer investasi dari OJK.
Kenapa harus selektif dalam memilih manajer investasi? Peranan manajer investasi sangat penting lantaran harus mengelola dana investasi para nasabah.
Kepiawaian manajer investasi mempunyai peranan dalam melakukan pengelolaan sekaligus menentukan kinerja dan perkembangan dana investor.
Berdasar dari beberapa aspek, manajer investasi memilih instrumen investasi sebagai portofolio efek reksadana.
Akan tetapi, bisa pula saham, obligasi, ataupun instrumen pasar uang yang dikenal dengan trading forex.
Kinerja sekaligus keberhasilan reksadana, dipengaruhi oleh keterampilan manajer investasi. Khususnya dalam mengelola portofolio investasi.
Tugas Manajer Investasi Reksadana
Bisa disebut jika manajer investasi merupakan kunci dari kinerja reksa dana anda. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Dalam hal ini, ada sejumlah tugas yang dimiliki oleh manajer investasi. Beberapa diantaranya mencakup :
1. Mengelola Aset
Tugas utama dari manajer investasi ialah mengelola aset. Ketika menerima dana dari investor, maka manajer investasi akan langsung mengalokasikan dana tersebut pada beberapa instrumen investasi.
Akan tetapi, sebelumnya akan disesuaikan dengan jenis reksa dana yang sudah investor pilih.
Reksa dana sendiri terbagi dengan empat jenis, yakni reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.
2. Memilih & Melepas Instrumen
Manajer investasi mempunyai wewenang penuh untuk pemilihan instrumen investasi yang hendak dimasuki.
Dalam hal ini, anda pun akan diberitahu tentang keputusan manajer investasi saat hendak memilih instrumen investasi sebelum pengelolaan dana.
Semua keputusan yang diambil oleh manajer investasi, khususnya yang terkait dengan instrumen yang dibeli. Sudah berdasar data dan analisis yang sebelumnya dilakukan.
Tentu hal ini juga saama berlakunya pada masalah penjualan instrumen investasi.
3. Melaporkan Hasil Investasi
Bukan hanya mengumpulkan dana yang akan dikelola dan melakukan jual beli instrumen investasi.
Akan tetapi tugas manajer investasi juga membuat laporan terkait dengan hasil investasi dari dana kelolaan.
Laporan tersebut juga harus dibuka ke para investor. Secara umum, hasil laporan bisa diakses langsung melalui aplikasi atau situs resmi manajer investasi.
Masih dalam laporan tersebut, akan tercantum juga berapa nilai unit rata-rata, harga, hingga persentase keuangan dari reksa dana yang dikelola.
Cara Memilih Manajer Investasi Reksa dana
Manajer investasi mempunyai tugas yang begitu penting dan berpengaruh pada hasil investasi. Sehingga anda pun tidak boleh asal pilih.
Salah memilih manajer investasi, sama halnya dengan menceburkan diri pada kerugian. Sebab saat ini ada begitu banyak manajer investasi bodong yang menimbulkan kerugian.
Nah agar anda tidak terjebak pada kondisi tersebut, berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan saat hendak memilih manajer investasi terbaik.
1. Memastikan Legalitas
Untuk langkah awal, anda perlu memastikan bahwa perusahaan yang menjabat sebagai manajer investasi benar-benar sah secara hukum.
Dalam dunia keuangan, ada salah satu indikator legalitas yang bisa dicek. Yakni adanya izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Anda bisa mengecek perusahaan manajer investasi tersebut di laman resmi OJK. Pastikan apakah sudah mempunyai izin atau belum.
2. Cek Dana Kelolaan
Paling mudah dalam memilih manajer investasi ialah mengecek pengeloaan dana paling besar.
Semakin besar dana yang dikelola, maka bisa diartikan bahwa manajer investasi tersebut sudah dipercaya ileh banyak orang.
Akan tetapi, poin ini hanya sebagai salah satu pertimbangan. Pasalnya ada juga manajer investasi dengan dana kelolaan yang masih terbatas, namun mempunyai kinerja yang baik.
3. Lakukan Pengecekan Silang
Beragam cara bisa dilakukan oleh manajer investasi bodong guna menari investor. Termasuk dengan menampilkan izin palsu atau juga dengan menunjukkan dana kelolaan fiktif.
Agar anda tidak tertipu, akan lebih baik jika melakukan pengecekan silang pada segala informasi yang ada pada situs resmi manajer investasi.
Pengecekan silang ini bisa dilakukan pada lembaga pengawas keuangan OJK. Apabila data antara situs resmi manajer investasi dan OJK sama, maka manajer investasi tersebut bisa dipercaya.
4. Cek Pengalaman
Anda patut mengecek pengalaman dari manajer investasi yang hendak dipilih. Meski manajer baru belum tentu berkinerja buruk.
Namun akan lebih baik jika anda memilih manajer investasi dengan pengalaman minimal 5 tahun.
Semakin tua usia manajer investasi, maka setidaknya bisa menunjukkan seberapa tangguh ia mengelola dana investasi di tengah goncangan keuangan.
Apabila anda menemukan manajer investasi yang tetap kuat serta bisa selamat dari krisis, maka poin tersebut menjadi sesuatu yang perlu dipertimbangkan.
5. Cari Tahu Rekam Jejak (Historis)
Pada sistus resminya, tidak ada satu pun manajer investasi yang menampilkan keburukan akan kinerjanya.
Akan tetapi, anda harus tahu dengan rekam jejaknya untuk bisa mengetahui pernah tidaknya ia diterpa isu negatif dan terkait dengan apa.
Jangan sampai anda salah pilih dan ternyata manajer investasi tersebut mempunyai reka jejak yang lumayan banyak mengenai penipu dana investor.
Cara yang bisa dilakukan ialah dengan melihat pemberitaan di waktu terdahulu. Tidak terkecuali mencari tahu juga di media sosial.
6. Konsistensi Kinerja
Tips Memilih Manajer Investasi Reksadana selanjutnya ialah dengan memutuskan menaruh dana pada sebuah manajer investasi yang mempunyai kinerja konsisten.
Apabila anda melihat kinerja manajer investasi tersebut nnaik terus, sebagai contoh ialah untuk tinggi kemudian rugi besar-besaran. Maka lebih baik lupakan niat untuk menanam modal anda di manajer investasi tersebut.
7. Transparansi Biaya
Saat memilih manajer investasi, faktor transparansi tentu tidak boleh diabaikan. Akan lebih baik jika anda memilih manajer investasi yang transparan dalam hal biaya investasi.
Terlepas dari itu, mereka harus terbuka dengan besaran biaya jasa. Dan pilihlah manajer investasi dengan beban biaya wajar.
Perlu diingat, besarnya biaya jasa manajer investasi tidak selalu menunjukkan seberapa handalnya mereka dalam mengelola dana nasabah.
8. Risiko & Imbal Hasil
Anda perlu mengenali gaya investasi dari manajer yang hendak dipilih. Apabila ia selalu menawarkan imbal hasil tinggi, maka harus dipahami bahwa risiko yang membayangi juga besar.
Akan lebih baik memilih manajer investasi dengan janji imbal hasil rendah. Sebab risikonya juga kemungkinan kecil.
Bisa disebut jika investasi melalui reksa dana dengan dibantu manajer investasi memang mempunyai risiko lebih lebih rendah dan tidak rumit.
Akan tetapi, anda perlu memastikan arus kas tetaap sehat. Dan sebelum memulai investasi, anda sudah memiliki dana darurat guna mencegah timbulkan pengurangan harta besar-besaran.
Demikianlah sedikit ulasan yang bisa kami rangkum. Semoga bisa membantu!