Apa anda ingin tahu Cara Investasi Reksadana Syariah Bagi Pemula? Di bawah ini kami sudah merangkum sedikit informasi terkait hal tersebut. Simak baik-baik ya!
Di agama Islam, produk investasi mempunyai hukum yang abu-abu. Pasalnya ada potensi menciptakan riba.
Sejumlah ulama menyebut jika produk investasi dibolehkan (mubah). Akan tetapi ada pula yang justru mengharamkan.
Akan tetapi, bagaimana dengan hukum produk Islami seperti reksadana syariah?
Teruntuk pembahasan kali ini, kami akan memaparkan bahasan lebih mendalam terkait jenis reksadana syariah.
Bagi anda yang ingin investasi pada produk ini namun masih ragu, ada baiknya menyimak ulasan ini hingga akhir.
Cara Investasi Reksadana Syariah Bagi Pemula
Dari sisi pengertian, reksadana syariah merupakan produk bursa efek yang berisi kumpulan modal dikelola secara syariah oleh manajer investasi.
Sejumlah modal tersebut nantinya akan disalurkan dalam bentuk surat-surat berharga seperti obligasi, sukuk, surat saham, dll.
Dalam hal pengelolaan, produk syariah terjamin halal. pasalnya manajer investasi tidak diizinkan memilih instrumen investasi yang melanggar syariat Islam.
Terlepas dari itu, akad reksadana syariah juga menerapkan akad mudharabah. Sehingga seluruh pertukaran nilai antara investor dan MI terjadi tanpa mengurangi hak investor.
Langkah Investasi Reksadana Syariah Untuk Pemula
Ada beberapa tahapan mudah yang bisa dilakukan bagi investor yang hendak memulai investasi reksadana syariah. Berikut langkah-langkahnya ;
1. Menyiapkan Dokumen untuk Buka Rekening
Langkah pertama sebelum memulai investasi reksadana syariah ialah dengan menyiapkan sejumlah dokumen yang dibutuhkan untuk membuka rekening.
Ketika mendaftar, silahkan anda bawa Ktp/sim dan NPWP, selanjutnya hubungi manajer investasi reksadana yang hendak dipilih.
2. Memilih manajer investasi / APERD
Pada ulasan sebelumnya, kami sempat membahas tentang cara memilih manajer investasi. Mungkin anda perlu membacanya lebih dulu.
Dengan memilih manajer investasi, maka anda bisa dengan mudah menentukan investasi reksadana yang sesuai.
Namun sebelumnya, anda harus pintar dalam menyeleksi manajer investasi. Sehingga tidak terjerumus pada tindak yang tidak diinginkan.
Untuk saat ini, kebanyakan bank di Indonesia sudah menyediakan APERD sendiri. Dalam hal ini anda bisa langsung menghubungi bank kepercayaan anda.
3. Cek Daftar Efek Syariah Resmi Dari OJK
Poin berikutnya, kenali dan pelajari dulu bagaimana kondisi perdagangan efek syariah di Indonesia.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari dari Daftar Efek Syariah (DES) dari situs resmi OJK.
Sebelum tanda tangan akad, akan lebih baik anda tahu dimana manajer investasi akan menaruh reksadana.
Dan yang terpenting, pastikan efek yang sudah dibeli oleh majaner investasi tercantum di dalam data OJK.
4. Akad dengan Manajer Investasi
Setelah anda sepakat tentang keuntungan dengan manajer investasi, maka selanjutnya melakukan akad sebanyak dua kali,yakni akad wakalah dan mudharabah.
Sejumlah akad ini perlu anda tangani di atas kertas. Akan tetapi sebelumnya selesaikan dulu kesepakatan antara pemilik modal dan manajer investasi.
5. Lakukan Pembelian Reksadana Syariah
Berikutnya anda akan dihadapkan dengan dua opsi yang bisa dilakukan. yakni beli reksadana sendiri atau meminta manajer investasi untuk melakukannya.
Apabila anda ingin tahu rasanya beli reksadana sendiri, maka silahkan masuk ke dashboard online reksadana syariah yang diberikan oleh manajer investasi anda.
6. Monitor Perkembangan Reksadana yang Sudah Dibeli
Pergerakan pasar reksadana tidak sedinamis saham biasa. Namun anda tetap perlu melakukan monitor terhadap perkembangannya.
Lakukan pemonitoran secara berkala, jika ingin menambah investasi, maka silahkan tambahkan dana simpanan dan pilih di mana anda akan berinvestasi.
Perbedaan Reksadana Syariah & Konvensional
Apa saja perbedaan investasi reksadana syariah dan konvensional? Berikut rinciannya :
- Sistem & Prinsip : Perbedaan yang paling fundamental ialah terletak di pembagian hak dan risiko. Di konvensional, pemilik modal dianggap sebagai orang yang membutuhkan manajer investasi. Sedangkan untuk syariah, pemilik modal dan manajer investasi mempunyai posisi yang setara.
- Instrumen Investasi : Tidak semua instrumen di bursa efek diizinkan menerima investasi syariah. Sebab semuanya diatur oleh OJK dengan mengeluarkan DES (Daftar Efek Syariah). Peraturan ini tidak berlaku di reksadana konvensional.
- Proses Kesepakatan. Poin kesepakatan antara dua jenis reksadana ini sangat berbeda. Sistem meminimalisir risiko ditanggung kedua belah pihak. Beda dengan konvensional yang risikonya full ditanggung pemilik modal.
Selain beberapa perbedaan yang sudah kami jelaskan di atas, tentu anda perbedaan lain yang mencakup metode pengelolaan dan juga pengawasan.
Dari pengelolaan, reksadana konvensional menjadikan manajer investasi sebagai pusat transaksi. Sedangkan reksadana syariah, lebih cenderung pada pembagian dividen berdasar kesepakatan bersama.
Teruntuk segi pengawasan, reksadana konvesional dilaksanakan oleh OJK. Sedangkan syariah diawasi oleh OJK dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
DPS sendiri mempunyai tugas mengawasi proses pengelolaan reksadana versi syariah. Mulai dari akad, instrumen investasi yang dipilih, serta distribusi dana.
Jika DPS meneukan adanya reksadana yang bersangkutan melanggar hukum muamalah, maka DPS bisa menjatuhkan peringatan atau pemberhentian proses investasi.
Keuntungan Reksadana Syariah Untuk Investor
Sejumlah keuntungan berpotensi anda peroleh dari reksadana syariah. Beberapa diantaranya ialah :
1. Dijamin Halal Hingga Akhir
Salah satu keuntungan Cara Investasi Reksadana Syariah Bagi Pemula ialah, adanya jaminan halal secara total hingga transaksi berakhir.
Jika manajer investasi memang terpaksa melakukan transaksi non-syariah. Maka akan ada proses cleansing.
Cleansing sendiri merupakan proses pembersihan dana investasi melalui kegiatan amal (charity).
Akan tetapi, pelaksanaan kegiatan ini wajib diketahui oleh manajer investasi serta pemilik modal, tanpa ada pembatasan informasi.
2. Diawasi Dua Lembaga Sekaligus
Keuntungan lain yang diperoleh dari reksadana syariah ialah keamanan yang dijamin oleh dua lembaga sekaligus, yakni OJK dan DPS.
OJK mempunyai tugas menjamin keamanan investasi dari fraud, sedangkan DPS bertugas menjamin kehalalan investasi.
3. Kesetaraan Hak antara Investor dan Manajer Investasi
Dalam reksadana syariah, ada kesetaraan hak antara pemilik modal dengan manajaer investasi. Pasalnya prinsip yang digunakan kolektivisme dalam pembagian untung dan rugi.
Ketika sedang untung, maka investor dan manajer investasi akan memperoleh persentase keuntungan sesuai kerelaan satu sama lain.
Serupa saat terjadi kerugian, maka pemilik modal dan manajer investasi sama-sama ikut bertanggung jawab atas kerugian yang dialami.
Manajer investasi berkewajiban mengelola instrumen investasi agar kembali untung. Serta pemilik modal harus sabar menunggu.
4. Produk Reksadana Syariah yang Beragam
Ada begitu banyak jenis pilihan produk reksadana syariah. Jika reksadana konvesional,terbagi dengan pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.
Sedangkan untuk reksadana syariah lebih banyak, seperti halnya pasar uang, saham, campuran, pendapatan tetap, terproteksi, kontrak, indeks, efek luar negeri, sukuk, dan Investasi Kolektif.
5. Punya Prospek Market Cap yang Baik
Market capitalization (market cap) merupakan potensi efek dalam meningkatkan nilai jual serta mengembalikan hasil investasi.
Karena ada banyak jenis instrumen reksadana syariah, maka manajer investasi lebih leluasa dalam menaruh dana investasi. Entah itu yang jangka pendek ataupun jangka panjang.
Sebagai dampaknya, peluang pengembalian hasil investasi jauh lebih tinggi dibanding dengan reksadana konvensional.
6. Kinerja yang Lebih Stabil
Selain terpengaruh market cap, jenis instrumen reksadana syariah juga berdampak pada kinerjanya di bursa efek.
Hal ini bisa dibuktikan dengan nilai pertumbuhan dan laba yang lebih stabil. Sehingga menjadikannya sesuai dengan investor berprofil moderat.
7. Menerima Investor dari Agama Apapun
Meski berlabel syariah, reksadana ini juga menerima investor tanpa pilih-pilih. Sehingga siapapun yang tertarik bisa ikut jadi investor.
Bisa disebut sistem yang diterapkan tidak biasa. Namun nilai dan benefitnya bisa berlaku secara universal.
Demikianlah ulasan singkat yang bisa kami paparkan. Semoga bisa membantu!